22
|
Ada
banyak referensi tentang Maria yang dapat kita temukan baik dalam Alquran
maupun dalam tradisi Islam. Alquran sendiri mencatat nama Maria sebanyak 34
kali (bdk. Dalam Injil hanya 19 kali) dan tersebar mulai dari surat Al Baqarah
sampai dengan surat Maryam.
Nama dan Keluarga Maria
·
Nama
Maria
Alquran menyebut nama Maria sebagai “Maryam”. Ada berbagai pendapat mengenai
arti nama tersebut, antara lain:
1. Beberapa
teolog Islam berpendapat bahwa nama Maryam berarti al-khadima (hamba perempuan).
2. Sementara
itu beberapa teolog lain berpendapat bahwa nama tersebut berarti al-abida (orang yang saleh).
3. Sebagian
lagi berpendapat bahwa nama tersebut berarti al-siddiga (orang yag sangat beriman).
Dari
arti-arti nama dari Maryam tidaklah begitu jelas mana yang lebih tepat tidak
ada yang tahu. Yang pasti Maryam adalah seorang wanita yang sangat dipandang
dan dihormati dalam Islam, karena ada begitu banyak referensi dan perdebatan
atau pembicaraan mengenai Maryam.
·
Keluarga
Ayah
Maria bernama Imran dan ibunya bernama Hannah (Q.S.3:35-36). Kedua orang tua
Maria dikenal sebagai orang yang saleh dan tekun dalam beribadat. Di dalam quran dikatakan bahwa Hannah adalah
seorang wanita mandul. Keadaan ini membuatnya sangat sedih, karena pandangan
waktu itu, tidak mempunyai anak adalah kutukan Tuhan. Tetapi Hannah selalu
tekun dalam beribadat. Hannah bernazar, jika mempunyai anak laki-laki, ia akan
menyerahkan anak tersebut bagi pelayanan suci di baitul Magdis (Q.S.3:35).
Tuhan
mendegarkan jeritan hati Hannah, maka mengandunglah Hannah dan melahirkan
seorang bayi. Tetapi Hannah tidak dapat melaksanakan nazarnya, karena bayi yang
ia lahirkan itu perempuan. Namun demikian Hannah tetap bersyukur kepada Allah
atas karunia-Nya yang amat besar itu. Hannah memberi nama bayi perempuan itu
Maryam. Hannah berdoa memohon kepada Tuhan, agar putrinya itu dijauhkan dari
segala godaan setan. (Q.S.3:36).
Maria tetap Perawan
Menurut tradisi Tabari, Maria
dibesarkan di Baitul Magnis sampai berumur 12 tahun, usia akli balig. Menurut
kebiasaan setempat, seorang gadis yang sudah mencapai usia akli balig, harus
segera menikah atau dinikahkan. Tetapi Alquran maupun Tradisi, tidak
menunjukkan alusi pernikahan Maria. Kaum muslim sendiri yakin bahwa Maria tidak
prnah menikah dan senantiasa perawan.
Pandangan kaum uslim ini sangat
unik, karena kaum Muslim sendiri tidak menghormati seorang wanita yang tidak
menikah. Tetapi keperawanan Maria ini mempunyai arti yang sangat istimewa bagi
mereka. Kaum Muslim sendiri tidak menganggap rendah keperawanan Maria;
sebaliknya mereka sangat mnghormati keperawanannya. Bahkn kaum Muslim sendiri
memandang Maria sebagai wanita yang sangat mulia, karena Allah sendirilah yang
memilih, menyucikan, dan melebihkan Maria atas semua wanita di dunia ini
(Q.S.3:42).
Maria Menerima Kabar Gembira
Pada suatu ketika malaikat Jibril (Gabriel) diutus Allah untuk
menyampaikan kabar gembira kepada Maria bahwa Allah akan mengaruniakan seorang
putra kepadanya. “Hai Maryam, sesungguhnya Tuhan menyampaikan berita gembira
dengan sebuah kata ‘Kata Cipta’ dari pada-Nya, nama-Nya Al Masih Isa bin
Maryam, orang terhormat di dunia dan di akhirat, termasuk orang-orang yang dekat
kepada Allah” (Q.S.3:45).
Tetapi ketika menjumpai Maria,
malaikat Gabriel itu menyerupai seorang pemuda yang datang tiba-tiba, sehingga
Maria mengira bahwa pemuda itu akan berbuat tidak senonoh terhadap dirinya, “Sunggah aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha
Pengasih, janganlah aku diganggu, jikalau engkau seorang yang takwa.” Malaikat Gabriel segera menjawab
bahwa dirinya bukanlah seorang pemuda yang nakal seperti yang dikira Maria,
“Sesungguhnya, aku ini utusan Tuhanmu, untuk member seorang putera yang suci”
(Q.S.19:19). Kemudian Malaikat Gabriel meyakinkan keraguan Maria seraya
berkata, “Begitulah halnya, sesuai dengan
firman Tuhanmu, itu perkara mudah bagi-Ku! Dan akan Kami jadikan bukti terhadap
manusia atas kekuasaan Kami dan sekaligus sebagai rahmat pula dari Kami”
(Q.S.19:21).
Kelahiran Yesus
Dalam Alquran tidak dikatakan
jawaban Maria seperti dalam Injil (bdk. Luk 1:38). Tetapi rupanya Allah
langsung bertindak terhadap diri Maria – melalui perantaraan malaikat Gabriel –
dengan jalan meniupkan Roh-Nya ke dalam rahim Maria (Q.S.21:91). Seketika itu
juga mengandunglah Maria, mengandung seorang putera karena Roh Allah. Tetapi kehamilannya ini tidak membuat Maria
gembira, melainkan justru sedih, karena dia belum bersuami. Maria sangat malu
kalau para kerabatnya mengetahui kehamilannya. Oleh karena itu dia lebih banyak
mengurung diri di tempat terpencil. Sementara itu usia kehamilannya semakin
membesar.
Ketika tiba saatnya untuk
melahirkan, Maria merasa kesakitan yang luar biasa. Maka Maria segera bersandar
pada pangkal sebuah pohon kurma dan membayangkan bahwa lebih baik mati saja
daripada harus menanggung malu dan menjadi buah bibir masyarakat. (Q.S.19:23).
Tetapi sekonyong-konyong datanglah malaikat Gabriel untuk menghibur Maria agar
jangan takut dan bersedih hati (Q.S. 19:24). Sekali lagi malaikat Gabriel
menguatkan hati Maria agar tabah menerima kehamilannya itu, karena semua itu
adalah karya Allah. Biarlah Allah sendiri yang membungkam para pencemooh
(Q.S.19:26). Selanjutnya Alquran tidak mengatakan apa-apa tentang dimana dan
bagaimana Maria melahirkan Yesus.
Jembatan Dialog
·
Persamaan
Pandangan
Sangat menarik
untuk dicatat bahwa Maria sejak kandungan ibunya sudah menjadi pilihan Allah. Memang kehadiran Maria
adalah kehendak Allah sendiri sesuai dengan permohonan Hanah yang mandul itu.
Allah telah memilih dan menyucikan Maria serta mengangkatnya menjadi wanita yang termulia di antara semua
wanita di seluruh muka bumi ini. Demikian juga dalam iman Katolik. Walaupun
tidak tercatat dalam berita Injil, tetapi toh Tradisi Katolik telah mencatat
Maria sebagai pribadi yang dikehendaki
dan dipilih Allah sejak dalam kandungan
ibunya serta dibebaskan dari “catat dosa.” Maka tidak mengherankan kalau dari
Tradisi inilah yang melahirkan dogma tentang
Maria dikandung tanpa noda.
Alquran
juga mencatat campur tangan Allah dalam peristiwa agung kelahiran Isa Al Masih
atas diri Perawan Maria. Mula-mula Maria sangat terkejut dan ragu-ragu atas
kebenaran kabar gembira dari malaikat Gabriel. Tetapi akhirnya Maria menerima
rencana agung Allah itu. Maka mengandunglah Maria dari Roh Allah. Injil pun
mencatat berita yang sama, walaupun versi ceritanya agak berbeda dengan
Alquran. Tetapi yang jelas, Allah ingin melaksanakan karya penyelamatan-Nya lewat diri Perawan Maria. Maka Maria mau menerima
kabar gembira dari malaikat Gabriel dan mengandung
dari Roh Kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar